Wednesday, August 5, 2015

REVIEW : KOMODO INSIDE (YUDITEHA)

TAKDIR DI PULAU KOMODO

Judul Buku                  : Komodo Inside
Penulis                         : Yuditeha
Penerbit                       : Grasindo
Tahun Terbit                : 2014
Jumlah Halaman          : I-VI + 106 Halaman
Cover                          : Soft Cover
ISBN                           : 978-602-251-559-3
*Dimuat di BULETIN SASTRA PAWON, Desember 2015
Bagaimana kalau kita dihadapkan pada suatu daerah yang belum pernah kita kunjungi atau daerah yang asing? Atau wilayah yang kondisinya sama sekali berbeda dengan apa yang kita perkirakan sebelumnya? Mungkin jawabannya kita akan segera pergi dari daerah itu. Tapi jika pergi ternyata tidak menyelesaikan masalah maka jawab lain adalah kita akhirnya  memilih untuk tetap berada di sana. Namun bertahan di sanapun ada dua dampak yang mungkin terjadi. Kita bisa saja terancam akan keganasan yang ada disana dan kita habis ditelan jaman. Namun jika berhasil, kita akan menjadi  legenda dan semua orang membicarakannya.
Novel Komodo Inside ini salah satu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu. Merupakan novel dengan kearifan lokal Pulau Komodo. Berdasar setting tempat dan budaya di Pulau Komodo itulah, novel ini ditulis.
            Berawal dari janji bertemunya Hapsa seorang pemuda yang dimintai tolong temannya, Tunas dan kawan-kawan Tunas, sebuah kelompok yang berisi mahasiswa dan mahasiswi dari UGM, Yogya. Hapsa bertugas untuk menjadi “guide” bagi kelompok mahasiswa tersebut dalam misi meneliti tentang komodo. Kabarnya, penurunan habitat komodo belum pernah diteliti secara serius, hingga kepunahan komodo yang mengancam belum diketahui secara pasti peyebabnya. Penelitian tersebut untuk survei mencari data tugas akhir kuliah mereka.
            Penerbangan mereka sampai di Bandara Ngurah Rai, Bali. Di sana mereka mendapat kabar bahwa Pulau Komodo ditutup total, tak boleh ada yang datang, apapun alasannya. Hal itu malah membuat para mahasiswa itu tertantang untuk mengetahui alasannya.
            Dengan dibantu Aida, seorang teman Hapsa yang asli dari daerah Pulau Komodo, kelompok itu berhasil masuk ke Pulau Komodo dengan sebuah rekayasa. Di sana akhirnya berkenalan dengan Labirin Leka yang betugas menjadi ranger atau semacam polisi hutan.
            Pertemuan meraka juga berlanjut ke pertemuan dengan kelompok peneliti Kell Fraser yang membuka banyak kisah, salah satunya penemuan serendipity di tengah musim kemarau basah yang bisa mengancam habitat komodo.
            Bahkan pertemuan-pertemuan yang terjadi dengan banyak orang seakan menuntun mereka pada perjumpaan dengan takdir. Masing-masing kelompok mahasiswa dan kelompok peneliti mendapatkan semacam nasib setelah pergulatan dengan masalah-masalah yang timbul, bahkan kadang mengancam nyawa mereka selama di Pulau Komodo.
            Sampai pada takdir Hapsa yang mengalami perjumpaan misterius dengan seorang gadis yang bernama Eleanor, perempuan yang mengingatkannya pada kisah tentang legenda Pulau Komodo.
Penulis novel Komodo Inside ini, Yuditeha yang bertempat tinggal di Karanganyar, Jawa Tengah mampu menuliskan secara gamblang tentang keadaan Pulau Komodo, sehingga kita sebagai pembaca seakan terbawa ke sana dan merasakan keadaan dan budaya di sana. Dengan dialog yang mampu mengalir sehingga alur yang ada tak ada yang tak berguna, semua saling berkaitan. Apalagi bahasa yang digunakan mudah dicerna sehingga kejenuhan saat membaca itu tak pernah ada.
            Komodo Inside mampu membuat pembaca selalu terbawa tentang kisahnya meski novel telah selesai dibaca. Penulis mampu mengobrak-abrik pikiran dengan memunculkan misteri untuk menemukan jawabannya.
            Ini novel yang keluar dari tren teenlit yang ada belakangan ini, namun ini bisa memberi inspirasi bahwa kita yang belum begitu mengenal komodo pun bisa merasakan bahwa Indonesia itu istimewa.


Penulis resensi : Danang Febriansyah

2 comments:

Unknown said...

Maakasih ya Bung Danang.

DF said...

Sama-sama, Mas... Kabar "Perempuan G" gimana?