Wednesday, August 27, 2014

DIBALIK CERPEN SOLOPOS : EDAN

EDAN - SOLOPOS MINGGU PON 12 NOV 2006

Minggu, November 2006 sebuah SMS masuk ke handphone jadul saya pagi-pagi ketika saya baru bangun tidur. Nada yang berdering cukup mengagetkan saya yang masih bermalas-malasan di tempat tidur.
Ketika saya membaca pesan itu, dari teman saya di Forum Lingkar Pena Solo, Ranu Muda. Dia mengucapkan selamat karena cerpen saya yang berjudul "Edan" dimuat di Solopos. Saya masih belum mengerti, karena saya tidak mengirim cerpen dengan judul itu.
Kemudian ketika pikiran saya kembali dari tidurnya, baru saya ingat bahwa saya pernah mengirim cerpen ke Solopos dengan judul "Gila". Seperti beberapa bulan lalu ketika cerpen saya pertama kali dimuat, judulnya mengalami penyuntingan. Mungkin kali ini juga. Setelah membalas SMS tersebut, rasa bangga dan bahagia kembali menyeruak dari diri saya.
Segera saya mencari pinjaman motor ke tetangga, karena satu-satunya motor di rumah saya dipakai bapak. Setelah kesana-kemari akhirnya saya menemukan pinjaman motor dan mengendarainya ke lapak koran di depan pasar yang berjarak 10 KM itu untuk mendapatkan koran yang dimaksud. Karena waktu sudah mendekati siang, dan khawatir lapak sudah tutup atau korannya habis, saya kencangkan gas motor agar cepat sampai.
Bersyukur. Koran itu saya dapatkan dan dengan tersenyum sendiri membaca nama saya kembali ada di sebuah koran.
Belum juga rasa senang itu sirna setelah hampir satu bulan, sudah datang honor pemuatan itu sampai di tangan saya. Suka? pasti. Makanya saya kembali mencoba menulis lebih giat lagi.

DIBALIK CERITA REMAJA SOLOPOS : SEBUAH IRONI

SEBUAH IRONI - SOLOPOS MINGGU WAGE 20 AGT 2006

Minggu, Agustus 2006 pagi-pagi seperti biasa saya beberapa minggu terakhir aktif shopping. Shopping atau belanja yang saya maksud adalah belanja koran disebuah lapak penjual koran dan masalah di depan pasar yang jaraknya sekitar 10 KM dari rumah saya.
Dengan menaiki sepeda motor saya tempuh jalan aspal berlobang tersebut dan membeli beberapa koran yang memang biasanya pada hari minggu memuat cerpen.
Tak sia-sia, ketika membuka koran Solopos, sebuah nama di sebuah kolom Cerja (Cerita Remaja) ditulis, nama tersebut adalah nama saya dengan judul cerpen yang tak saya ketahui. Setelah membaca isi tulisan tersebut, kemudian saya tahu kalau itu tulisan saya, hanya judul cerpennya diganti biar lebih seru dan membuat penasaran pembaca.
Itu adalah pertama kalinya tulisan saya dimuat di media, dan merupakan kebanggan tersendiri yang harus dibagi dengan teman-teman. Hampir sebulan kemudian honor dari tulisan tersebut datang melalui wesel ke rumah orang tua saya. Bukan jumlah yang besar, akan tetapi itu memicu saya untuk kembali berkarya.

DIBALIK ANTOLOGI CERPEN JOGLO 4 : CERPENIS TERPILIH

PEMABUK - BUKU ANTOLOGI CERPEN JOGLO 4, PENERBIT TAMAN BUDAYA JAWA TENGAH (TBJT), MEI 2007

Apa yang dirasakan seorang penulis ketika pertama kali karyanya dibukukan? Tentunya bangga dan bahagia. Seperti yang saya rasakan saat Mei 2007 untuk pertama kalinya salah satu cerpen saya dibukukan dalam Antologi Cerpen Joglo 4 : Cerpenis Terpilih yang diterbitkan oleh Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT).
Meski bukan buku yang dijual, namun itu cukup melegakan saya karena setidaknya karya saya ada yang melihat dan keberadaan tulisan saya sedikit diakui dan didokumentasikan oleh TBJT di Solo.
Saat itu ada acara launching buku tersebut di sebuat gedung teater dalam lingkup TBJT. Banyak sekali pemerhati dan pecinta sastra yang hadir. Di panggung teater ada musikalisasi cerpen dan salah satu judul cerpen diperankan oleh aktor dan aktris teater. Lalu cerpen saya yang berjudul "Pemabuk" diminta dibacakan di atas panggung.
Luluh sudah kaki saya karena baru sekali ini saya diminta naik panggung untuk membacakan sebuah karya. Grogi sangat hebat mengendalikan saya dan akhirnya saya minta diwakilkan oleh teman sekaligus mentor saya Kang Nassirun PurwOkartun untuk membacakan karya tersebut.
Tampilan Cover Joglo 4 : Cerpenis Terpilih

Sungguh, sebenarnya saya ingin maju, tapi kekuatan saya belum datang saat itu.

REMAJA JUGA CINTA LINGKUNGAN

ANTOLOGI TEENLIT ASYIK - TEMUKAN WARNA HIJAU
IDENTITAS BUKU
Judul                : Temukan Warna Hijau
Pemrakarsa     : Reni Erina
Penerbit          : Elex Media Komputindo
ISBN                 : 9786020242071
Format Cover  : Soft Cover
Kategorisasi    : NOVEL > FIKSI > KUMPULAN CERPEN
Tebal               : 164 Hlm
Ukuran            : 11 X 18
Harga             : Rp32,800

PEMBUKA
Kumpulan cerpen Temukan Warna Hijau ini berisi 14 cerita. Cerpen-cerpen ini berkisah tentang para remaja yang sangat peduli pada lingkungan. Bahwa tidak banyak, atau mungkin belum ada cerita tentang remaja yang bertemakan cinta lingkungan yang mendasari terbitnya cerpen ini. Dari 14 cerpen ini ada 14 penulis juga yang menjadi penulis tentang kisah remaja ini. Dalam buku antologi cerpen ini dapat dilihat bahwa para remajapun mampu berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan ini. Pengarangnya jelas paham bahwa cinta lingkungan ini meski sedikit mampu berbuat lebih baik daripada mereka yang acuh pada lingkungan sekitar.

JENIS BUKU
Pada buku Pada buku Antologi Cerpen Temukan Warna Hijau ini, para penulisnya seakan menjadi saksi bawah pemanasan global yang terjadi ini perlu perjuangan semua pihak untuk turut berjuag menyelamatkan lingkungan.

ORGANISASI BUKU
Kisah-kisah remaja yang lain dari biasanya ini semuanya adalah bertema remaja cinta lingkungan yang tentunya terdapat benang merah dari satu cerita denganc erita lainnya dalam buku ini.

ISI BUKU
Dilihat dari semua kisah dalam buku ini ceritanya sangat beda dari kisah teenlit lainnya, unik dan menarik sehingga layak untuk dibaca.

BAHASA
Dilihat dari segi bahasa yang digunakan pengarang sederhana, akan tetapi memikat. Bahasa-bahasa sehari-hari yang digunakan para remaja yang bias jadi para pembaca merasa bahwa kisah-kisah ini ada di sekitar mereka juga. Kalimat- kalimat dalam paragraf disusun sangat mudah dipahami.

KEUNGGULAN BUKU
Buku ini berani tampil dengan tema berbeda dari mayoritas buku tentang remaja yang umumnya berkisah tentang asmara mereka. Buku ini mampu mendobrak tren yang ada dengan mengajak para remaja khususnya untuk lebih peduli dan lebih cinta pada lingkungan. Dan tentunya buku ini sangat inspiratif untuk membuka pandangan bahwa peduli lingkungan itu sangat penting.

KELEMAHAN BUKU
Kisah cinta para remaja masih ada yang mengiringi kisah cinta lingkungan, kadang kisah cintanya masih mendominasi.

NILAI BUKU
Yang bisa kita ambil dari kumpulan cerpen ini adalah bahwa remajapun banyak yang peduli dengan lingkungan sekitar. Bahwa remaja mampu berbuat lebih demi menyelamatkan lingkungan hidup.

KESIMPULAN
Buku Antologi Cerpen Temukan Warna Hijau ini sangat menarik, karena buku ini beda dari kisah para remaja kebanyakan. Tidak banyak naskah tentang remaja yang mengetengahkan tema cinta pada lingkungan. Selain itu buku ini mampu menginspirasi dan mengajak para pembaca untuk semakin peduli untuk menghijaukan bumi kita.

Penulis Resensi : Danang Febriansyah

ANTOLOGI CERPEN JOGLO 15 : BOTOL-BOTOL BERISI SENJA

ANTOLOGI JOGLO 15 - BOTOL-BOTOL BERISI SENJA

Ini buku proyek "idealis" karena selain diterbitkan terbatas dan tidak dijual secara umum, juga diberikan gratis alias cuma-cuma pada saat launchingnya.
Seperti sudah menjadi rahasia umum, seperti band-band yang merekam lagunya secara indie label bisa lebih berkualitas dari mayor label, buku inipun juga tak kalah dengan yang diterbitkan oleh penerbit mayor.
Saya sebagai salah satu penulis naskah cerpen di buku itu merasa terhormat, apalagi ini pengalaman kedua saya di proyek Joglo. Di Joglo 15, judul cerpen saya adalah Penggali pasir, yang idenya saya ambil dari seorang anak kecil membantu sopir truk mengantarkan pesanan pasir pada orang-orang yang akan membangun rumah. Kisah kemudian saya kembangkan dibalik niat anak itu adalah ingin terus melanjutkan sekolah, namun kemudian sebuah peristiwa terjadi yang membuat marah ayahnya. Lalu .... (Silahkan nanti dibaca sendiri dan semoga endingnya mengejutkan).
Antologi Cerpen Joglo 15 Botol-botol Berisi Senja adalah pengalaman kedua saya menulis di Antologi Joglo. Sebelumnya di Antologi Cerpen Joglo 4. Silahkan datang pada acara Launchingnya : Rabu, 11 Juni 2014 jam 19.30 WIB di TBJT Surakarta untuk mendapatkan buku tersebut secara gratis.