Friday, October 30, 2015

BULAN MEMBACA : OKTOBER 2015

Bulan membaca kembali berlanjut di Bulan Oktober setelah pada bulan September berhenti di tanggal 20-an karena perjalanan ke luar pulau. Masih dengan mayoritas buku-buku dari DivaPress saatmengikuti #KampusFiksi 13
Namun bukan berarti di seberang sana kegemaran membaca berhenti, meski tak sebanyak sebelumnya. Dengan membawa dua buah buku yaitu  novel “Menjemput Cinta Ke Australia” karya  Afif Mustofa dan Kumcer Horor Kota Dunia “Cannaregio – Valentine Berdarah Mercurio” Giovani Rahmathullah Rizal, dkk, bulan membaca terus berlanjut. Komentar-komentar yang saya posting ini berdasarkan apa yang dalam pikiran, jika nyengit anggap saja saya iri karena tulisan-tulisan saya belum pernah ada yang diminati penerbit :-D
Selain dua buku tersebut, ada buku lain yang dibaca di bawah asap tebal Kota palembang yaitu Biografi Hj Siti Aminah Abdullah, pendiri Penerbit Tiga Serangkai karya Alberthiene Endah dan Dahlan Iskan Juga Manusia karya Siti Nasyiah.

1.         Menjemput Cinta Ke Australia : Afif Mustofa
Novel islami ini mengingatkanku pada Ayat-ayat Cinta. Bukan berarti novel ini plagiat, tapi karena Ayat-ayat Cinta adalah yang menjadi trensetter.
Kalau Fahri digambarkan “lelaki sempurna” yang suci dari dosa, begitu juga Zaky dalam Menjemput Cinta Ke Australia ini. Kalau Fahri merupakan dambaan para cewek, tak ubahnya juga Zaky. Begitu juga Fahri yang seorang mahasiswa dan memiliki sampingan sebagai penerjemah, sama halnya dengan Zaky. Dan ketika Fahri menikah dengan perempuan Turki yang kaya raya, begitu juga Zaky yang menikah dengan gadis Australia yang kaya. Dan lagi Fahri merupakan senior di kosnya di Mesir, Zaky juga begitu.
Meskipun begitu, jalinan kisah yang tertuang dalam novel ini jelas beda dengan Ayat-ayat Cinta. Zaky yang orang Jogja merantau ke Malang sebagai seorang mahasiswa dan bertemu dengan Jet, seorang mahasiswa dari Australia.
Kisah berlanjut saat cinta segitiga bergulis antara Zaky, Jet dan Latifa, gadis berwajah arab, keponakan bosnya di tempat penerjemahan. Sampai pada akhirnya Zaky dengan berbagai pergulatan batin menikahi Jet yang menjadi mualaf. Sayangnya pernikahan itu hanya sekejap, karena Jet menjadi korban pembunuhan di rumah mewah mereka di Malang. Rupanya Jet mempunyai luka di masa lalu yang membawanya pada kematiannya.
Lalu apakah Latifa menjadi pelabuhan Zaky selanjutnya? Pada intinya hidup itu telah digariskan yang Maha Kuasa, tinggal bagaimana kita menjalaninya. Kisah insiratif ini layak dibaca, namun lupakan dulu Ayat-ayat Cinta.


2.         Cannaregio, Valentine Berdarah Mercurio : Giovani Rahmathullah Rizal, dkk
Horor yang nggak mencekam. Kenapa karena kisah-kisah ini tak ada di Indonesia, kalau ada, ‘kan serasa terjadi di negeri sendiri, dekat dengan kehidupan kita? Untungnya jauh di negeri seberang :-D Namun jika dibaca, kisah nyata dalam buku ini cukup menyeramkan.
Seperti kisah Cannaregio yang terjadi di Venecia, Italia. Atau hantu yang menghipnotis di Alcatras. Atau hantu-hantu di Gedung Putih. Namun diantara 20 kisah itu ada kisah trhiller yang keluar dari horor yang berhantu. Adalah Lezatnya Kuliner Beijing yang bercerita tentang makanan berbahan daging bayi.
Untunglah kisah-kisah ini menjadi satu-satunya buku horor yang kubaca. Itu juga terjadi di luar negeri, jadi nggak takut :-D Namun cukup menambah wawasan karena bukankah membaca selalu menambah pengetahuan?


3.         Hj. Siti Aminah Abdullah Menguak Jendela Ilmu : Alberthiene Endah
Biografi inspiratif karya Alberthiene Endah ini cukup memukau. Buku ini salah satu dari dua buku yang saya baca selain dari penerbit Diva Press. Bagaimana seorang anak kampung, bener-bener kampung dengan masa kecil yang teramat sulit dengan ancaman penyakit karena pada tahun tersebut dokter adalah sesuatu yang langka. Namun Siti Aminah cukup bersyukur karena kesusahan keluarganya cukup terbantu dengan pemikirannya yang maju. Ayahnya yang seorang “informan” di Kecamatannya membuka jalan bagi Siti Aminah untuk sekolah di Sekolah Guru. Dan gadis itu menjadi guru, dari sanalah dia bertemu dengan seorang pemuda yang juga guru dan memiliki visi dan kegundahan yang sama dalam hal pendidikan.
Salah satu kegundahannya adalah teknik mengajar dan sarana pendidikan yang sangat kurang. Mereka pun mencari ide agar murid-muridnya 100% bisa lulus. Mereka pun kemudian menikah dan pindah ke salah satu kecamatan di Wonogiri setelah sebelumnya menghabiskan hidupnya di daerah terpencil di Pacitan. Di Wonogiri Aminah mundur jadi guru karena fokus mengurus anak. Dia pun membuka warung kelontong sedang suaminya tetap mengajar dan mengembangkan ide pengajaran. Dari situ muncullah ide membuat buku pelajaran yang mudah dipelajari oleh para siswa. Karena perkenalannya dengan pemilik toko buku di Solo, warung kelontongnya ditambah buku-buku yang kebetulan letak kiosnya di dekat dinas pendidikan kecamatan. Jadilah para guru sering membeli buku.
Bisnis merekapun berlanjut dan berkembang. Buku-buku mereka berdampak positif, siswa menjadi lulus 100%. Dan pesanan buku jadi ke banyak wilayah. Sistem “online” berjalan. Pemasaran menggunakan jasa surat dan pos, dulu belum ada email dan sosmed. Dari  Wonogiri inilah Tiga Serangkai dimulai.
Karena lokasi bisnis yang sempit dan akses yang masih susah, mereka pindah ke Sukoharjo. Di Sukoharjo penerbitan mulai dijalankan dengan mesin cetak sendiri. Pesanan makin banyak, mereka pun memutuskan pindah ke Solo, hingga sekarang.
Etika bisnis, sosial dan ibadah berjalan berdampingan. Beberapa karyawannya dibuatkan rumah dan dinikahkan. Pesantren Assalam pun berdiri. Anak-anak mereka pun menekuni bisnis masing-masing, sampai sang anak perempuan yang mengelola pendidikan Al-Firdaus menemukan hatinya pada Tiga Serangkai.
Kehidupan mereka bukan lurus tanpa duka. Dua anak mereka meninggal saat masih kecil, Ibu dari Siti Aminah meninggal saat melahirkan adik bungsunya.Kisah inspiratif ini cukup menguras emosi dan penuh motivasi bagi kita untuk terus berkembang sesuai minat kita.


4.         Dahlan Iskan Juga Manusia : Siti Nasyiah
Ini semacam biografi saat Dahlan Iskan masih menjadi pimpinan di Jawa Pos. Ditulis dengan ringan oleh mantan anak buahnya di Jawa Pos, Siti Nasyiah.
Bagaimana seorang Dahlan Iskan mengelola koran besar itu dengan amat ringan dan sering galak dan jahil pada bawahannya. Bagaimana masa kecil Dahlan Iskan di Takeran Magetan yang dituturkan dari hasil wawancara penulis dengan ayah Dahlan. Bagaimana seorang Dahlan kehilangan data tanggal lahirnya yang ditulis kakaknya di balik lemari yang pada akhirnya lemari itu dijual karena kesulitan ekonomi.
Siti Nasyiah mendapat informasi saat Dahlan Iskan kecil dari ayah Dahlan ketika berkunjung ke rumah Dahlan di Surabaya. Penulis yang awal bertemu Pak Bos (begitu anak buah Dahlan memanggilnya) saat magang di Jawa Pos.
Sampai pada akhirnya jenjang karier membawa Dahlan menjadi pimpinan di BUMN, semua ditulis dengan lancar oleh penulis dengan nama inisial di Jawa Pos waktu itu : Ita.


5.         Looking For You : Endang SSN
Novel teenlit ini berkisah seputar cinta masa SMA yang ditikung sahabatnya sendiri. Dituturkan secara ringan, kisah klise ini sangat mudah dicerna. Dengan menampilkan setting Surabaya dan Jogja novel ini bergulir.
Berasal dari Surabaya, tokoh utama dari kisah ini harusnya juga banyak menceritakan detail sudut kota surabaya. Sebab eksplorasi setting dari kisah ini nggak sebanding dengan saat tokoh berada di Jogjakarta.
Pada bab-bab tertentu, masih ada kesan reportase daripada bercerita. Begitu juga kisah cinta yang terbaca klise, hal ini mungkin karena cara pengungkapannya yang sama dan banyak dikisahkan dengan novel-novel lain.
Meskipun begitu, kisah ini cukup mengalir lancar, ringan dan nggak banyak mikir, khas novel teenlit. Sayangnya judul covernya susah dibaca, sehingga terlihat kurang menarik.


6.         Imagine Him : Annisa Ramadona
Lagi ke masalah setting. Setting dari Novel karya Annisa Ramadoni ini berlatar Palembang. Cukup langka novel dengan setting Palembang, ini menjadi salah satu kelebihannya. Sayangnya eksplorasi kota Palembang masih kurang mengena, apalagi bahasa daerah Palembang sama sekali tidak diselipkan, baik dalam dialog maupun narasi (kutipan khas Palembang). Sehingga penggambaran kota Palembang kurang maksimal.
Terdapat kejanggalan tokoh utamanya, seorang gadis SMA yang yatim piatu, harus mengurus adiknya yang depresi dan masih sekolah, kadang dia membutuhkan asisten rumah tangga. Bagaimana biaya rumah tangganya? Di novel ini ditulis dia bekerja sebagai penulis freelance di koran-koran lokal (hal 96). Cukupkah biaya hidup menggantungkan dari itu? Saya rasa tidak. Tentu membutuhkan waktu lebih untuk membuat liputan-liputan, dan tentunya sebagai freelance, tulisannya tidak terus dimuat dalam koran-koran. Apalagi dia juga aktif di kegiatan pecinta alam. Inilah kejanggalannya.
Lalu benarkah organisasi pecinta alam adalah organisasi tertua di sekolahnya? Biasanya OSIS lah organisasi yang paling lama berdiri di sebuah sekolah.
Kejanggalan selanjutnya ketika peserta diksar dibawa ke kuburan pada malam hari yang gelap. Tiap peserta hanya membawa tiga batang korek api untuk penerangan, bisa dibayangkan bahwa itu cukup gelap. Namun panitia yang mengawasi dan tanpa penerangan mampu melihat dengan jelas para peserta diksar secara detail (hal 238).
Novel Imagine Him ini bagi pembaca di Palembang mungkin cukup mengerti dimana itu Mangkunegara, Sapta Marga dan Celentang yang memang letaknya berdekatan. (Berdasarkan yang saya lihat sendiri, tempat-tempat itu – dua di awal adalah nama jalan – berada di dekat Simpang Patal, salah satu perimpangan besar di Kota Palembang, dekat dengan Mall PTC dan supermarket JM Kenten). Namun bagi pembaca di luar Palembang mungkin butuh penjelasan lebih dari sekedar penyebutan nama.


7.         Senyum Satria Piningit – Anton Dwi Wibisono
Bisa dibilang ini buku yang sudah Expired. Sebab dari tagline judul tertulis “Para Kesatria ‘Utusan Langit’ Menuju Kuris RI-1”, yang jika dibaca dan tahun penerbitan 2013, buku ini mengungkap biografi kandidat-kandidat yang kemungkinan dicalonkan menjadi presiden RI pada pemilu 2014 kemarin.
Namun dari 4 tokoh yang diulas (Mahfud MD, Jusuf Kalla, Dahlan Iskan, Sri Mulyani) tak satupun yang dicalonkan menjadi presiden 2014 kemarin, hanya Jusuf Kalla yang mendekati dan terpilih menjadi wakil presiden.
Terlepas dari kadaluarsanya buku ini, tetap saya baca, sebab membaca selalu menambah wawasan, dan itu pasti. Seperti halnya membaca biografi 4 tokoh negara ini. Mahfud MD yang sederhana namun tegas dalam mengawal MK, yang aktif mengajar diberbagai universitas dengan latar belakang keluarga yang sederhana.
Kemudian Jusuf Kalla, terlahir sebagai warga Makassar dengan latar belakang keluarga pebisnis besar, JK kemudian membangkitkan kembali usaha keluarganya yang sedang menurun, hingga bisnis itu semakkin menggurita yang dimulai dari Indonesia timur. Berkat keuletannya itulah, JK didaulat menjadi menteri lalu menjadi wapres pada tahun 2004 – 2009. Lalu kembali menjadi calon wakil presiden kembali pada tahun 2014 kemarin. Sebagai mediator handal, JK mendamaikan konflik Poso juga GAM dengan pemerintah. Dan terakhir diminta menjadi ketua PMI.
Dahlan Iskan (Salah satu tokoh favoritku) yang terlahir dalam lingkaran kemiskinan yang akut di daerah Takeran Magetan. Tokoh kontroversial yang dalam gerak geriknya, dicap sebagai pencitraan itu salah besar. Apa adanya, temperamen dan mendobrak kekakuan birokrasi itu sudah menjadi sifatnya sejak menjadi pemimpin di Jawa Pos. Karakter itu terus melekat ketika menduduki jabatan Dirut PLN dan menteri BUMN. Sikap Dahlan yang meledak-ledak namun benar itu kemudian mendapatkan hati di mata masyarakat Indonesia yang merindukan pemimpin yang sederhana dan tegas.
Sri Mulyani, kariernya begitu menanjak dengan dahsyat sejak menjabat sebagai menteri di masa pemerintahan SBY kemudian menjadi petinggi di Bank Dunia. Dia adalah satu-satunya petinggi Bank Dunia perempuan dari Indonesia. Sepak terjangnya dalam menganalisis perekonomian cukup jeli hingga Bank Dunia melamarnya. Oleh karena itu dia digadang-gadang menjadi presiden Indonesia pada pemilu 2014 kemarin.
Membaca biografi keempat tokoh nasional itu rasanya bisa mengambil sebuah kesimpulan bahwa apapun latar belakang pendidikan, kala ada kemauan dalam usaha dan kerja nyata, diiringi dedikasi dan loyalitas, besar kemungkinan harapan pasti akan menemui kenyataan.


8.         Sherlock Holmes - Sebuah Skandal di Bohemia dan Pria Berbibir Miring
Ini kisah tentang detektif yang ke dua setelah Hercule Poirot-nya Agatha Cristie beberapa tahun yang lalu (terlepas dari kisah detektif Conan Edogawa dan kriminal Jason Pinter). Sherlock Holmes menawarkan sesuatu yang lain, yang cepat dan tajam dalam menganalisa kasus. Pria Berbibir Miring adalah sebuah kisah tentang seorang kaya namun pekerjaannya adalah pengemis, yang ironisnya pekerjaan itu tidak diketahui istrinya. Dia yang cukup lihai bermake up, rupanya karena alasan ekonomi memanfaatkan kecakapannya itu untuk merombak wajahnya menjadi seorang yang dekil untuk mengemis dengan mengontrak sebuah tempat di daerah “kotor”, ketika tak sengaja istrinya melihat dia di tempt tersebut, dia langsung masuk ke dalam dan merias wajahnya menjadi wajah gelandangan. Namun hal itu tak membuat Sherlock Holmes tertipu.
Sir Arthur Conan Doyle kemudian mengajak kita untuk mengungkap kasus percintaan seorang bangsawan melalui Sebuah Skandal di Bohemia. Seorang perempuan biasa yang pernah menjalin kasih dengan bangsawan itu seakan terluka saat bangsawan akan menikahi prempuan lain. Bangsawan menyewa Sherlock Holmes agar pernikahannya tidak terganggu dengan rencana yang dirancang perempuan itu. Sherlock pun memecahkan kasus itu dan baru dalam kasus ini dia merasa lebih bodoh dari perempuan tersebut.


9.         Twiries – Eva Sri Rahayu & Evi Sri Rezeki
Baru di Buku ini saya membaca dan terhibur karena kekocakannya dibanding buku-buku teenlit sebelumnya. Si kembar ini hanya bercerita tentang kehidupannya namun dengan gaya bahasa yang penuh joke-joke. Buku ini bukan novel, namun personal literature.
Mungkin kisah-kisah ini juga dialami para orang-orang kembar di seluruh dunia, mulai pertanyaan dari orang-orang tentang diri mereka yang membuatnya enggan menjawab sampai persoalan cinta. Bahkan kegokilan mereka berlanjut saat mencoba bertukar sekolah secara ilegal.

Banyak lagi kisah lucu mereka yang tertulis dalam buku ini yang cukup menghibur dan banyak tertawa.