Bulan membaca
kembali berlanjut di Bulan Oktober setelah pada bulan September berhenti di
tanggal 20-an karena perjalanan ke luar pulau. Masih dengan mayoritas buku-buku dari DivaPress saatmengikuti #KampusFiksi 13
Namun bukan berarti
di seberang sana kegemaran membaca berhenti, meski tak sebanyak sebelumnya.
Dengan membawa dua buah buku yaitu novel
“Menjemput Cinta Ke Australia” karya
Afif Mustofa dan Kumcer Horor Kota Dunia “Cannaregio – Valentine
Berdarah Mercurio” Giovani Rahmathullah Rizal, dkk, bulan membaca terus
berlanjut. Komentar-komentar yang saya posting ini berdasarkan apa yang dalam pikiran, jika nyengit anggap saja saya iri karena tulisan-tulisan saya belum pernah ada yang diminati penerbit :-D
Selain dua buku
tersebut, ada buku lain yang dibaca di bawah asap tebal Kota palembang yaitu
Biografi Hj Siti Aminah Abdullah, pendiri Penerbit Tiga Serangkai karya
Alberthiene Endah dan Dahlan Iskan Juga Manusia karya Siti Nasyiah.
1.
Menjemput Cinta Ke Australia : Afif Mustofa
Novel islami ini mengingatkanku pada
Ayat-ayat Cinta. Bukan berarti novel ini plagiat, tapi karena Ayat-ayat Cinta
adalah yang menjadi trensetter.
Kalau Fahri digambarkan “lelaki
sempurna” yang suci dari dosa, begitu juga Zaky dalam Menjemput Cinta Ke
Australia ini. Kalau Fahri merupakan dambaan para cewek, tak ubahnya juga Zaky.
Begitu juga Fahri yang seorang mahasiswa dan memiliki sampingan sebagai
penerjemah, sama halnya dengan Zaky. Dan ketika Fahri menikah dengan perempuan
Turki yang kaya raya, begitu juga Zaky yang menikah dengan gadis Australia yang
kaya. Dan lagi Fahri merupakan senior di kosnya di Mesir, Zaky juga begitu.
Meskipun begitu, jalinan kisah yang
tertuang dalam novel ini jelas beda dengan Ayat-ayat Cinta. Zaky yang orang
Jogja merantau ke Malang sebagai seorang mahasiswa dan bertemu dengan Jet,
seorang mahasiswa dari Australia.
Kisah berlanjut saat cinta segitiga
bergulis antara Zaky, Jet dan Latifa, gadis berwajah arab, keponakan bosnya di
tempat penerjemahan. Sampai pada akhirnya Zaky dengan berbagai pergulatan batin
menikahi Jet yang menjadi mualaf. Sayangnya pernikahan itu hanya sekejap,
karena Jet menjadi korban pembunuhan di rumah mewah mereka di Malang. Rupanya
Jet mempunyai luka di masa lalu yang membawanya pada kematiannya.
Lalu apakah Latifa menjadi pelabuhan
Zaky selanjutnya? Pada intinya hidup itu telah digariskan yang Maha Kuasa,
tinggal bagaimana kita menjalaninya. Kisah insiratif ini layak dibaca, namun
lupakan dulu Ayat-ayat Cinta.
2.
Cannaregio, Valentine Berdarah Mercurio : Giovani Rahmathullah Rizal, dkk
Horor yang nggak mencekam. Kenapa karena
kisah-kisah ini tak ada di Indonesia, kalau ada, ‘kan serasa terjadi di negeri
sendiri, dekat dengan kehidupan kita? Untungnya jauh di negeri seberang :-D
Namun jika dibaca, kisah nyata dalam buku ini cukup menyeramkan.
Seperti kisah Cannaregio yang terjadi di
Venecia, Italia. Atau hantu yang menghipnotis di Alcatras. Atau hantu-hantu di
Gedung Putih. Namun diantara 20 kisah itu ada kisah trhiller yang keluar dari
horor yang berhantu. Adalah Lezatnya Kuliner Beijing yang bercerita tentang
makanan berbahan daging bayi.
Untunglah kisah-kisah ini menjadi
satu-satunya buku horor yang kubaca. Itu juga terjadi di luar negeri, jadi
nggak takut :-D Namun cukup menambah wawasan karena bukankah membaca selalu
menambah pengetahuan?
3.
Hj. Siti Aminah Abdullah Menguak Jendela Ilmu : Alberthiene Endah
Biografi inspiratif karya Alberthiene
Endah ini cukup memukau. Buku ini salah satu dari dua buku yang saya baca
selain dari penerbit Diva Press. Bagaimana seorang anak kampung, bener-bener
kampung dengan masa kecil yang teramat sulit dengan ancaman penyakit karena
pada tahun tersebut dokter adalah sesuatu yang langka. Namun Siti Aminah cukup
bersyukur karena kesusahan keluarganya cukup terbantu dengan pemikirannya yang
maju. Ayahnya yang seorang “informan” di Kecamatannya membuka jalan bagi Siti
Aminah untuk sekolah di Sekolah Guru. Dan gadis itu menjadi guru, dari sanalah
dia bertemu dengan seorang pemuda yang juga guru dan memiliki visi dan
kegundahan yang sama dalam hal pendidikan.
Salah satu kegundahannya adalah teknik
mengajar dan sarana pendidikan yang sangat kurang. Mereka pun mencari ide agar
murid-muridnya 100% bisa lulus. Mereka pun kemudian menikah dan pindah ke salah
satu kecamatan di Wonogiri setelah sebelumnya menghabiskan hidupnya di daerah
terpencil di Pacitan. Di Wonogiri Aminah mundur jadi guru karena fokus mengurus
anak. Dia pun membuka warung kelontong sedang suaminya tetap mengajar dan
mengembangkan ide pengajaran. Dari situ muncullah ide membuat buku pelajaran
yang mudah dipelajari oleh para siswa. Karena perkenalannya dengan pemilik toko
buku di Solo, warung kelontongnya ditambah buku-buku yang kebetulan letak
kiosnya di dekat dinas pendidikan kecamatan. Jadilah para guru sering membeli
buku.
Bisnis merekapun berlanjut dan
berkembang. Buku-buku mereka berdampak positif, siswa menjadi lulus 100%. Dan
pesanan buku jadi ke banyak wilayah. Sistem “online” berjalan. Pemasaran
menggunakan jasa surat dan pos, dulu belum ada email dan sosmed. Dari Wonogiri inilah Tiga Serangkai dimulai.
Karena lokasi bisnis yang sempit dan
akses yang masih susah, mereka pindah ke Sukoharjo. Di Sukoharjo penerbitan
mulai dijalankan dengan mesin cetak sendiri. Pesanan makin banyak, mereka pun
memutuskan pindah ke Solo, hingga sekarang.
Etika bisnis, sosial dan ibadah berjalan
berdampingan. Beberapa karyawannya dibuatkan rumah dan dinikahkan. Pesantren
Assalam pun berdiri. Anak-anak mereka pun menekuni bisnis masing-masing, sampai
sang anak perempuan yang mengelola pendidikan Al-Firdaus menemukan hatinya pada
Tiga Serangkai.
Kehidupan mereka bukan lurus tanpa duka.
Dua anak mereka meninggal saat masih kecil, Ibu dari Siti Aminah meninggal saat
melahirkan adik bungsunya.Kisah inspiratif ini cukup menguras emosi dan penuh
motivasi bagi kita untuk terus berkembang sesuai minat kita.
4.
Dahlan Iskan Juga Manusia : Siti Nasyiah
Ini semacam biografi saat Dahlan Iskan
masih menjadi pimpinan di Jawa Pos. Ditulis dengan ringan oleh mantan anak
buahnya di Jawa Pos, Siti Nasyiah.
Bagaimana seorang Dahlan Iskan mengelola
koran besar itu dengan amat ringan dan sering galak dan jahil pada bawahannya.
Bagaimana masa kecil Dahlan Iskan di Takeran Magetan yang dituturkan dari hasil
wawancara penulis dengan ayah Dahlan. Bagaimana seorang Dahlan kehilangan data
tanggal lahirnya yang ditulis kakaknya di balik lemari yang pada akhirnya
lemari itu dijual karena kesulitan ekonomi.
Siti Nasyiah
mendapat informasi saat Dahlan Iskan kecil dari ayah Dahlan ketika berkunjung
ke rumah Dahlan di Surabaya. Penulis yang awal bertemu Pak Bos (begitu anak
buah Dahlan memanggilnya) saat magang di Jawa Pos.
Sampai pada akhirnya jenjang karier
membawa Dahlan menjadi pimpinan di BUMN, semua ditulis dengan lancar oleh penulis
dengan nama inisial di Jawa Pos waktu itu : Ita.
5.
Looking For You : Endang SSN
Novel teenlit ini berkisah seputar cinta
masa SMA yang ditikung sahabatnya sendiri. Dituturkan secara ringan, kisah
klise ini sangat mudah dicerna. Dengan menampilkan setting Surabaya dan Jogja
novel ini bergulir.
Berasal dari Surabaya, tokoh utama dari
kisah ini harusnya juga banyak menceritakan detail sudut kota surabaya. Sebab
eksplorasi setting dari kisah ini nggak sebanding dengan saat tokoh berada di
Jogjakarta.
Pada bab-bab tertentu, masih ada kesan
reportase daripada bercerita. Begitu juga kisah cinta yang terbaca klise, hal
ini mungkin karena cara pengungkapannya yang sama dan banyak dikisahkan dengan
novel-novel lain.
Meskipun begitu, kisah ini cukup
mengalir lancar, ringan dan nggak banyak mikir, khas novel teenlit. Sayangnya
judul covernya susah dibaca, sehingga terlihat kurang menarik.
6.
Imagine Him : Annisa Ramadona
Lagi ke masalah setting. Setting dari
Novel karya Annisa Ramadoni ini berlatar Palembang. Cukup langka novel dengan
setting Palembang, ini menjadi salah satu kelebihannya. Sayangnya eksplorasi
kota Palembang masih kurang mengena, apalagi bahasa daerah Palembang sama
sekali tidak diselipkan, baik dalam dialog maupun narasi (kutipan khas
Palembang). Sehingga penggambaran kota Palembang kurang maksimal.
Terdapat kejanggalan tokoh utamanya,
seorang gadis SMA yang yatim piatu, harus mengurus adiknya yang depresi dan
masih sekolah, kadang dia membutuhkan asisten rumah tangga. Bagaimana biaya
rumah tangganya? Di novel ini ditulis dia bekerja sebagai penulis freelance di
koran-koran lokal (hal 96). Cukupkah biaya hidup menggantungkan dari itu? Saya
rasa tidak. Tentu membutuhkan waktu lebih untuk membuat liputan-liputan, dan
tentunya sebagai freelance, tulisannya tidak terus dimuat dalam koran-koran.
Apalagi dia juga aktif di kegiatan pecinta alam. Inilah kejanggalannya.
Lalu benarkah organisasi pecinta alam
adalah organisasi tertua di sekolahnya? Biasanya OSIS lah organisasi yang
paling lama berdiri di sebuah sekolah.
Kejanggalan selanjutnya ketika peserta
diksar dibawa ke kuburan pada malam hari yang gelap. Tiap peserta hanya membawa
tiga batang korek api untuk penerangan, bisa dibayangkan bahwa itu cukup gelap.
Namun panitia yang mengawasi dan tanpa penerangan mampu melihat dengan jelas
para peserta diksar secara detail (hal 238).
Novel Imagine Him ini bagi pembaca di
Palembang mungkin cukup mengerti dimana itu Mangkunegara, Sapta Marga dan
Celentang yang memang letaknya berdekatan. (Berdasarkan yang saya lihat
sendiri, tempat-tempat itu – dua di awal adalah nama jalan – berada di dekat
Simpang Patal, salah satu perimpangan besar di Kota Palembang, dekat dengan
Mall PTC dan supermarket JM Kenten). Namun bagi pembaca di luar Palembang
mungkin butuh penjelasan lebih dari sekedar penyebutan nama.
7.
Senyum Satria Piningit – Anton Dwi
Wibisono
Bisa dibilang ini buku yang sudah
Expired. Sebab dari tagline judul tertulis “Para Kesatria ‘Utusan Langit’
Menuju Kuris RI-1”, yang jika dibaca dan tahun penerbitan 2013, buku ini
mengungkap biografi kandidat-kandidat yang kemungkinan dicalonkan menjadi
presiden RI pada pemilu 2014 kemarin.
Namun dari 4 tokoh yang diulas (Mahfud
MD, Jusuf Kalla, Dahlan Iskan, Sri Mulyani) tak satupun yang dicalonkan menjadi
presiden 2014 kemarin, hanya Jusuf Kalla yang mendekati dan terpilih menjadi
wakil presiden.
Terlepas dari kadaluarsanya buku ini,
tetap saya baca, sebab membaca selalu menambah wawasan, dan itu pasti. Seperti
halnya membaca biografi 4 tokoh negara ini. Mahfud MD yang sederhana namun
tegas dalam mengawal MK, yang aktif mengajar diberbagai universitas dengan
latar belakang keluarga yang sederhana.
Kemudian Jusuf Kalla, terlahir sebagai
warga Makassar dengan latar belakang keluarga pebisnis besar, JK kemudian
membangkitkan kembali usaha keluarganya yang sedang menurun, hingga bisnis itu
semakkin menggurita yang dimulai dari Indonesia timur. Berkat keuletannya
itulah, JK didaulat menjadi menteri lalu menjadi wapres pada tahun 2004 – 2009.
Lalu kembali menjadi calon wakil presiden kembali pada tahun 2014 kemarin.
Sebagai mediator handal, JK mendamaikan konflik Poso juga GAM dengan
pemerintah. Dan terakhir diminta menjadi ketua PMI.
Dahlan Iskan (Salah satu tokoh
favoritku) yang terlahir dalam lingkaran kemiskinan yang akut di daerah Takeran
Magetan. Tokoh kontroversial yang dalam gerak geriknya, dicap sebagai
pencitraan itu salah besar. Apa adanya, temperamen dan mendobrak kekakuan
birokrasi itu sudah menjadi sifatnya sejak menjadi pemimpin di Jawa Pos.
Karakter itu terus melekat ketika menduduki jabatan Dirut PLN dan menteri BUMN.
Sikap Dahlan yang meledak-ledak namun benar itu kemudian mendapatkan hati di
mata masyarakat Indonesia yang merindukan pemimpin yang sederhana dan tegas.
Sri Mulyani, kariernya begitu menanjak
dengan dahsyat sejak menjabat sebagai menteri di masa pemerintahan SBY kemudian
menjadi petinggi di Bank Dunia. Dia adalah satu-satunya petinggi Bank Dunia
perempuan dari Indonesia. Sepak terjangnya dalam menganalisis perekonomian
cukup jeli hingga Bank Dunia melamarnya. Oleh karena itu dia digadang-gadang
menjadi presiden Indonesia pada pemilu 2014 kemarin.
Membaca biografi keempat tokoh nasional
itu rasanya bisa mengambil sebuah kesimpulan bahwa apapun latar belakang
pendidikan, kala ada kemauan dalam usaha dan kerja nyata, diiringi dedikasi dan
loyalitas, besar kemungkinan harapan pasti akan menemui kenyataan.
8.
Sherlock Holmes - Sebuah Skandal
di Bohemia dan Pria Berbibir Miring
Ini kisah tentang detektif yang ke dua
setelah Hercule Poirot-nya Agatha Cristie beberapa tahun yang lalu (terlepas
dari kisah detektif Conan Edogawa dan kriminal Jason Pinter). Sherlock Holmes
menawarkan sesuatu yang lain, yang cepat dan tajam dalam menganalisa kasus.
Pria Berbibir Miring adalah sebuah kisah tentang seorang kaya namun
pekerjaannya adalah pengemis, yang ironisnya pekerjaan itu tidak diketahui
istrinya. Dia yang cukup lihai bermake up, rupanya karena alasan ekonomi
memanfaatkan kecakapannya itu untuk merombak wajahnya menjadi seorang yang
dekil untuk mengemis dengan mengontrak sebuah tempat di daerah “kotor”, ketika
tak sengaja istrinya melihat dia di tempt tersebut, dia langsung masuk ke dalam
dan merias wajahnya menjadi wajah gelandangan. Namun hal itu tak membuat Sherlock
Holmes tertipu.
Sir Arthur Conan Doyle kemudian mengajak
kita untuk mengungkap kasus percintaan seorang bangsawan melalui Sebuah Skandal
di Bohemia. Seorang perempuan biasa yang pernah menjalin kasih dengan bangsawan
itu seakan terluka saat bangsawan akan menikahi prempuan lain. Bangsawan
menyewa Sherlock Holmes agar pernikahannya tidak terganggu dengan rencana yang
dirancang perempuan itu. Sherlock pun memecahkan kasus itu dan baru dalam kasus
ini dia merasa lebih bodoh dari perempuan tersebut.
9.
Twiries – Eva Sri Rahayu & Evi
Sri Rezeki
Baru di Buku ini saya membaca dan
terhibur karena kekocakannya dibanding buku-buku teenlit sebelumnya. Si kembar
ini hanya bercerita tentang kehidupannya namun dengan gaya bahasa yang penuh
joke-joke. Buku ini bukan novel, namun personal literature.
Mungkin kisah-kisah ini juga dialami
para orang-orang kembar di seluruh dunia, mulai pertanyaan dari orang-orang
tentang diri mereka yang membuatnya enggan menjawab sampai persoalan cinta.
Bahkan kegokilan mereka berlanjut saat mencoba bertukar sekolah secara ilegal.
No comments:
Post a Comment