Sunday, September 20, 2015

REVIEW : 8/19 (8 BUKU 19 HARI) (SEBUAH REVIEW BEBERAPA BUKU)

Amanah yang diberikan Oleh Divapress saat mengikuti #KampusFiksi terus aku tunaikan sejak kepulanganku. Memang tidak ada keharusan ketika Divapress memberikan secara cuma-Cuma 56 buku berbagai tema (2 buku diantaranya berupa 1 judul) untuk mengkhatamkan seluruh buku tersebut. Tapi karena kegemaranku dalam membaca, satu persatu buku kulibas mulai tanggal 1 hingga 19 Agustus dengan mengkhatamkan 8 buku.
Ketika buku itu sampai ke rumah, kubuka kardusnya dan dengan mata yang berbinar-binar aku pegang satu-persatu buku. Bapakku yang memiliki jiwa wirausaha karena berjualan buku, dan usaha tersebut kuteruskan bertanya harga perbuku dan berkata dijual saja setelah dibaca. Oh tidak bisa, begitu kujawab. Aku penyanyang buku, tidak bisa menjual buku-buku ini. Koleksi buku perpustakaan yang kudirikan sekitar 10 tahun ini akan bertambah. Aku abaikan perintah bapakku itu. Ini buku kenang-kenangan dari DivaPresss. Ini amanah. Tak boleh dijual. Not for sale! Titik.

1. SILABUS MENULIS FIKSI DAN NON FIKSI, Edi Akhiles

Buku ini tidak dijual. Buku ini benar-benar free meskipun tidak mengikuti #KampusFiksi. Ini bagiku sebagai tanda cinta sang penulis, Edi Akhiles pada dunia kepenulisan. Sejatinya Silabus Menulis Fiksi dan Nonfiksi adalah panduan atau kurikulum di #KampusFiksi yang bebas dicopy dan dihibahkan ke berbagai kalangan.
Silabus Menulis Fiksi dan Nonfiksi merupakan panduan praktis belajar menulis yang secara runtut menguraikan dari A sampai Z tentang pernak pernik ilmu menulis. Tentang permasalahan ketika menulis, tentang mengelola konflik cerita, dan segala hal yang mengitarinya.
Seperti tentang logika dalam alur cerita. Cerita tidak melulu dialog atau melulu narasi. Kombinasi keduanya harus proporsional (hal 12). Jangan mengulangi narasi ke dalam bentuk dialog atau sebaliknya. Kemudian tentang ending, mau bagaimanapun model ending yang kamu inginkan, buatlah ending yang menyentak (hal 21)
Dalam buku ini juga diuraikan tips-tips yang praktis untuk menulis, seperti memberikan suspensi atau kejuta. Di sini diuraikan tips-tips membuat kejutan, juga bagaimana mengeksplorasi setting dan yang tak kalah penting dalam menulis adalah : Jangan jadi ustadz.
Buku ini cukup ringan dan mudah dipahami namun kualitasnya tetap terjaga dengan baik, karena penulisnya telah berpengalaman dalam dunia kepenulisan dan seorang yang dimasukkan dalam Sastrawan angkatan 2000.

2. NGANU, Edi Akhiles

Dari judulnya, Nganu memang menyisakan pertanyaan. Nganu, apaan? Apaan Nganu? Dan lain sebagainya. Nganu yang ditulis Edi Akhiles ini berkisah tentang kehidupan sehari-hari yang sebenarnya ada pesan moral dari yang kita alami hari demi hari itu.
Contohnya saja, pernah kita berbeda dalam cara pandang dengan teman kita ketika melihat cewek sexy melintas, misalnya (hal 13). Kita yang beda otak beda pikiran tentu berbeda cara pandang dan memang begitulah, setiap kita memiliki sudut pandang yang berbeda.
Tentang yang lebih sederhana, dehem (hal 19). Dehem yang biasa ketika pikiran kita buruk akan menganggap orang yang berdehem itu menghina kita. Bukankah bisa saja dia memang sakit tenggorokan?
Tentang fenomena Kimcil? Nganu membahasnya dengan menohok. Juga bahwa kita kadang perlu berpura-pura dalam berhubungan dengan seseorang demi sebuah harmoni.
Hal-hal yang tidak kita pikirkan sebelumnya, ditulis secara unik dan menyentil dalam Nganu ini. Ini merupakan seri buku Popcorn Kehidupan Sehari-hari yang menertawakan ulah diri kita, dan ulah hidup kita yang mampu menyegarkan pikiran kita untuk bertindak lebih baik lagi.

3. SENJA YANG MENDADAK BISU, Lugina W.G, dkk

Senja yang Mendadak Bisu adalah kumpulan cerpen ulang tahun #KampusFiksi. Dengan tema lokalitas-inspiratif, kumcer ini mampu membuat pembacanya melanglang dari satu tempat ke tempat lain dan merasakan budaya di daerah tersebut.
Senja yang Mendadak Bisu adalah judul salah satu cerpen yang ditulis Lugina W.G dalam buku ini (hal 192) dengan setting budaya Sunda tentang bagaimana usaha seorang yang menjaga alamnya dari para pengembang. Pesan moral dalam cerpen ini adalah bahwa alam seharusnya diletarikan, bukan dibabat demi sebuah kepentingan, demi kemajuan atau apapun alasannya.
Suku Samin, atau sebenarnya adalah sebuah komunitas di Blora Jawa Tengah dikupas salah satu budayanya dalam Battle Tirakat oleh Shoma Noor Fadhillah (hal 9). Tentang bagaimana Suku Samin hidup dalam lingkupnya sendiri, bagaimana kalau salah seorang warganya mengenal dunia luar, kampus misalnya.
Banyak budaya dari daerah lain yang tergambar dari kumpulan cerpen ini selain dua budaya di atas. Dari buku ini pembaca jadi mengenal daerah lain dari Indonesia.

4. TRIO (LEBIH) MACAN, Edi Akhiles

Membaca judulnya tentu menarik. Tapi jangan berkhayal bagaimana Trio Macan itu bergoyang. Tidak ada sama sekali kisah itu dalam buku ini. Trio (Lebih) Macan (hal 79) ini lebih dari sekedar itu. Ini adalah tentang sesuatu yang ketiga-tiganya pernah kita rasakan karena trio ini ada dalam diri kita.
Seri Popcorn Kehidupan sehari-hari ini selalu membuat kita bercermin tentang yang pernah kita lakukan. Seperti biasa, Edi Akhiles menulisnya dengan gaya gokil, nyentil dan menohok menyadarkan kita. Seperti budaya sarung (hal 21) yang bagi sebagian orang sarung melambangkan keislamannya. Tapi benarkah begitu?
Hidup itu harus berusaha dan berjuang, seperti Lik Man yang dengan usaha kerasnya mendirikan sirkuit Le Mans (hal 65). Jangan telan mentah-mentah apa yang dikatakan alias jangan percaya sepenuhnya pada penulis tentang sejarah Le Mans ini. Tapi ambil sarinya, jangan mudah putus asa.
Membaca Kurang Kerjaan Banget Sih Tuhan ya? (hal 221) tentu sebagian langsung marah, benci dan menganggap tulisan ini atheis banget. Tapi tunggu, baca hingga akhir dan maknai. Tentu ini memang benar-benar yang pernah kita lakukan sepanjang hari.
Lalu, kalau yang ditulis dalam buku ini adalah cerminan hidup kita sepanjang hari yang tahu bahwa yang kita jalankan itu buruk, mengapa terus kita lakukan?

5. RENTAK KUDA MANGGANI, Zelfeni Wimra, dkk

Rentak Kuda Manggani adalah buku antologi cerpen dari lomba menusli cerpen Bangun Cinta – Aku mengikuti lomba ini tapi tidak masuk nominasi :-D Kumcer ini memiliki benang merah yaitu cinta. Cinta dalam berbagai bentuk dan waktu. Cinta dalam berbagai tempat dan usia. Cinta yang abadi, yang terbangun sejak usia muda hingga renta.
Seperti Love, Halley and War yang ditulis Ade Ferdiansyah (hal 53), cinta yang  berawal di tahun 1910 saat komet Halley menampakkan diri, saat perang dunia sedang berkecamuk. Lalu sepasang kekasih itu harus terpisah karena keadaan, namun terikat janji untuk mendatangi tempat yang sama saat komet Halley kembali menampakkan diri 76 tahun kemudian. Namun saat komet Halley kembali terlihat pada tahun 1986, sang pria yang merupakan bekas prajurit hanya sendiri, karena sang kekasih telah mewakilkan cucunya untuk janji yang telah dibuat.
Rentak Kuda Manggani (hal 35), cerpen yang ditulis Zelfeni Wimra ini berlatar belang budaya Sumatera, demi sebuah kehidupan seseorang harus merantau meninggalkan istrinya. Namun hal itu dipandang lain oleh keluarga sang istri. Hingga suatu saat sang pria harus kembali saat senja telah mendatangi usianya.
Selain itu masih banyak lagi cerpen-cerpen berkualitas yang berdasar pada kisah cinta yang tidak murahan. Kumpulan cerpen ini sebagian besar menghadirkan ending yang menyentak. Ending yang “tak selesai” yang membuat geregetan pembacanya, karena diberi tugas untuk menyelesaikan sendiri kisah-kisah tersebut.

6. SUPERSTAR UDIN, Mahfuzh Amin

Superstar Udin adalah sebuah kisah remaja yang memiliki setting sekolah. Yang bercerita dari awal MOS hingga lulus sekolah diselingi intrik-intrik remaja, semacam cinta, persahabatan dan UN. Jika mengamati, nama-nama tokoh di novel ini unik yang berisi singkatan dari nama panjang, seperti Udin singkatan dari Umar Dimansyah Irwaningrum Namayoga atau Maryamtul Sa’idah Ananda yang disingkat marsanda.
Novel ini teenlit yang “nggak masuk akal” dan terkesan berlebihan dalam menjelaskan “kelebihan” tokoh utama. Tokoh utama digambarkan anti mainstream yang biasanya keren, putih, tinggi, dan cakep. Tokoh Udin memiliki gigi mancung. Namun selalu digambarkan bahwa giginya mampu menyilaukan seluruh sekolah yang mengakibatkan seluruh siswa harus memakai kacamata hitam.
Namun keanehan itu sedikit tertutupi dengan ringannya membaca novel kocak ini. Dari awal pembaca disuguhi cerita-cerita kocak Udin, mulai saat perkenalan MOS hingga saat menjadi pengurus OSIS sampai lulus. Diselingi dengan konflik cinta segitiga antara Marsanda, Masayu dan Udin.
Novel yang ditulis Mahfuzh Amin ini merupakan novel hiburan yang nyaman dibaca dan ringan tanpa memikirkan maknanya. Lupakan kejanggalan kisahnya dan tertawalah mengikuti alur ceritanya.

7. RICH MOM, Yuni Oktavia

Rich Mom yang ditulis Yuni Oktavia adalah buku panduan memulai bisnis bagi ibu rumah tangga. Bahwa tanpa meninggalkan rumah, ibu atau istri dapat menambah penghasilan dengan modal yang kecil namun laba maksimal.
Buku ini menjawab segala pertanyaan tentang bisnis apa yang bisa dijalankan oleh ibu rumah tangga. Selain memaparkan tips berbisnis, juga dipaparkan segala jenis bisnis yang bisa dijalankan dari rumah. Sepertti menjadi Mompreneur, bisnis makanan dan minuman, bisnis camilan, bisnis jasa dan bisnis ritel dijelaskan secara rinci mulai prospek usaha, cara menjalankan, jenis-jenis bisnisnya hingga permodalan dan rincian anggaran dan laba yang didapat.
Buku ini bisa menginspirasi bagi ibu rumah tangga untuk memulai usaha dengan mudah.

8. SANG PENGUJI HATI, Yuyun Permanasari Utami

Yuyun Permanasari Utami menulis novel islami dengan setting sebuah kampus di Malang. Novel ini merupakan sebuah perjalanan seorang gadis yang akhirnya berjilbab. Alur dari cerita ini cukup bisa diikuti dan disertai konflik yang menguras hati.
Terbungkus dengan nuansa-nuansa islami seperti masjid dan sejenisnya termasuk semacam majelis taklim Ta-Qiya, novel ini seakan membuka mata bagaimana islam memandang sebuah hubungan cinta.
Aku sendiri kurang setuju dengan pendapat bahwa berjilbab itu hati dulu baru menutup aurot dalam novel ini. Seperti penampilan tidak menjamin seseorang terlihat baik di hadapan Allah (hal 99) dan menutup aurot, hanyalah penyempurna agama bagi seorang muslim (hal 100), dalam hal ini adalah muslimah. Padahal jelas diterangkan bahwa menutup aurot itu wajib dan telah disahkan dalam Qur’an dan Hadits, tidak mengatakan hati dulu baru luarnya. Jilbab bukan hanya sebagai penyempurna.
Selain itu cerita ini terlihat klise dengan pertemuan Kinsya dan Gilbran dimulai dengan tabrakan di perpustakaan yang menjadi pandangan pertama mereka. Juga agak ganjil saat Kinsya tidak mau menggunakan HP tapi setia dengan teknologi lain yaitu iPod untuk mendengarkan ayat Qur’an. Selain itu agak berlebihan kiranya ketika Kinsya jatuh cinta dengan suara adzan. Tapi itu mungkin bisa saja terjadi tapi nampak seperti kebetulan. Sedang kebetulan dalam cerita adalah sesuatu yang banyak dihindari oleh banyak penulis.
Di samping itu, masih banyak terdapat kesalahan editing dan banyaknya ucapan salam di tiap lembar. Terlepas dari itu semua, Sang Penguji Hati seharusnya mampu menginspirasi agar bisa lebih baik lagi dalam menjalani hidup.

No comments: