Amanah yang diberikan Oleh Divapress
saat mengikuti #KampusFiksi terus aku tunaikan sejak kepulanganku. Memang tidak
ada keharusan ketika Divapress memberikan secara cuma-Cuma 56 buku berbagai
tema (2 buku diantaranya berupa 1 judul) untuk mengkhatamkan seluruh buku
tersebut. Tapi karena kegemaranku dalam membaca, satu persatu buku kulibas
mulai tanggal 1 hingga 19 Agustus dengan mengkhatamkan 8 buku.
Ketika buku itu sampai ke rumah,
kubuka kardusnya dan dengan mata yang berbinar-binar aku pegang satu-persatu
buku. Bapakku yang memiliki jiwa wirausaha karena berjualan buku, dan usaha
tersebut kuteruskan bertanya harga perbuku dan berkata dijual saja setelah
dibaca. Oh tidak bisa, begitu kujawab. Aku penyanyang buku, tidak bisa menjual
buku-buku ini. Koleksi buku perpustakaan yang kudirikan sekitar 10 tahun ini
akan bertambah. Aku abaikan perintah bapakku itu. Ini buku kenang-kenangan dari DivaPresss. Ini
amanah. Tak boleh dijual. Not for sale! Titik.
1. SILABUS MENULIS FIKSI DAN NON FIKSI, Edi Akhiles
1. SILABUS MENULIS FIKSI DAN NON FIKSI, Edi Akhiles
Buku ini tidak dijual. Buku ini benar-benar free meskipun tidak mengikuti #KampusFiksi. Ini bagiku sebagai tanda cinta sang penulis, Edi Akhiles pada dunia kepenulisan. Sejatinya Silabus Menulis Fiksi dan Nonfiksi adalah panduan atau kurikulum di #KampusFiksi yang bebas dicopy dan dihibahkan ke berbagai kalangan.
Silabus Menulis Fiksi dan Nonfiksi
merupakan panduan praktis belajar menulis yang secara runtut menguraikan dari A
sampai Z tentang pernak pernik ilmu menulis. Tentang permasalahan ketika
menulis, tentang mengelola konflik cerita, dan segala hal yang mengitarinya.
Seperti tentang logika dalam alur
cerita. Cerita tidak melulu dialog atau melulu narasi. Kombinasi keduanya harus
proporsional (hal 12). Jangan mengulangi narasi ke dalam bentuk dialog atau
sebaliknya. Kemudian tentang ending, mau bagaimanapun model ending yang kamu
inginkan, buatlah ending yang menyentak (hal 21)
Dalam buku ini juga diuraikan
tips-tips yang praktis untuk menulis, seperti memberikan suspensi atau kejuta.
Di sini diuraikan tips-tips membuat kejutan, juga bagaimana mengeksplorasi
setting dan yang tak kalah penting dalam menulis adalah : Jangan jadi ustadz.
Buku ini cukup ringan dan mudah
dipahami namun kualitasnya tetap terjaga dengan baik, karena penulisnya telah
berpengalaman dalam dunia kepenulisan dan seorang yang dimasukkan dalam
Sastrawan angkatan 2000.
2. NGANU, Edi Akhiles
2. NGANU, Edi Akhiles
Dari judulnya, Nganu memang menyisakan pertanyaan. Nganu, apaan? Apaan Nganu? Dan lain sebagainya. Nganu yang ditulis Edi Akhiles ini berkisah tentang kehidupan sehari-hari yang sebenarnya ada pesan moral dari yang kita alami hari demi hari itu.
Contohnya saja, pernah kita berbeda
dalam cara pandang dengan teman kita ketika melihat cewek sexy melintas,
misalnya (hal 13). Kita yang beda otak beda pikiran tentu berbeda cara pandang
dan memang begitulah, setiap kita memiliki sudut pandang yang berbeda.
Tentang yang lebih sederhana, dehem
(hal 19). Dehem yang biasa ketika pikiran kita buruk akan menganggap orang yang
berdehem itu menghina kita. Bukankah bisa saja dia memang sakit tenggorokan?
Tentang fenomena Kimcil? Nganu
membahasnya dengan menohok. Juga bahwa kita kadang perlu berpura-pura dalam
berhubungan dengan seseorang demi sebuah harmoni.
Hal-hal yang tidak kita pikirkan sebelumnya,
ditulis secara unik dan menyentil dalam Nganu ini. Ini merupakan seri buku
Popcorn Kehidupan Sehari-hari yang menertawakan ulah diri kita, dan ulah hidup
kita yang mampu menyegarkan pikiran kita untuk bertindak lebih baik lagi.
3. SENJA YANG MENDADAK BISU, Lugina W.G, dkk
3. SENJA YANG MENDADAK BISU, Lugina W.G, dkk
Senja yang Mendadak Bisu adalah kumpulan cerpen ulang tahun #KampusFiksi. Dengan tema lokalitas-inspiratif, kumcer ini mampu membuat pembacanya melanglang dari satu tempat ke tempat lain dan merasakan budaya di daerah tersebut.
Senja yang Mendadak Bisu adalah judul
salah satu cerpen yang ditulis Lugina W.G dalam buku ini (hal 192) dengan
setting budaya Sunda tentang bagaimana usaha seorang yang menjaga alamnya dari
para pengembang. Pesan moral dalam cerpen ini adalah bahwa alam seharusnya
diletarikan, bukan dibabat demi sebuah kepentingan, demi kemajuan atau apapun
alasannya.
Suku Samin, atau sebenarnya adalah
sebuah komunitas di Blora Jawa Tengah dikupas salah satu budayanya dalam Battle
Tirakat oleh Shoma Noor Fadhillah (hal 9). Tentang bagaimana Suku Samin hidup
dalam lingkupnya sendiri, bagaimana kalau salah seorang warganya mengenal dunia
luar, kampus misalnya.
Banyak budaya
dari daerah lain yang tergambar dari kumpulan cerpen ini selain dua budaya di
atas. Dari buku ini pembaca jadi mengenal daerah lain dari
Indonesia.
4. TRIO (LEBIH) MACAN, Edi Akhiles
4. TRIO (LEBIH) MACAN, Edi Akhiles
Membaca judulnya tentu menarik. Tapi jangan berkhayal bagaimana Trio Macan itu bergoyang. Tidak ada sama sekali kisah itu dalam buku ini. Trio (Lebih) Macan (hal 79) ini lebih dari sekedar itu. Ini adalah tentang sesuatu yang ketiga-tiganya pernah kita rasakan karena trio ini ada dalam diri kita.
Seri Popcorn Kehidupan sehari-hari
ini selalu membuat kita bercermin tentang yang pernah kita lakukan. Seperti
biasa, Edi Akhiles menulisnya dengan gaya gokil, nyentil dan menohok
menyadarkan kita. Seperti budaya sarung (hal 21) yang bagi sebagian orang
sarung melambangkan keislamannya. Tapi benarkah begitu?
Hidup itu harus berusaha dan
berjuang, seperti Lik Man yang dengan usaha kerasnya mendirikan sirkuit Le Mans
(hal 65). Jangan telan mentah-mentah apa yang dikatakan alias jangan percaya
sepenuhnya pada penulis tentang sejarah Le Mans ini. Tapi ambil sarinya, jangan
mudah putus asa.
Membaca Kurang Kerjaan Banget Sih
Tuhan ya? (hal 221) tentu sebagian langsung marah, benci dan menganggap tulisan
ini atheis banget. Tapi tunggu, baca hingga akhir dan maknai. Tentu ini memang
benar-benar yang pernah kita lakukan sepanjang hari.
Lalu, kalau yang ditulis dalam buku
ini adalah cerminan hidup kita sepanjang hari yang tahu bahwa yang kita
jalankan itu buruk, mengapa terus kita lakukan?
5. RENTAK KUDA MANGGANI, Zelfeni Wimra, dkk
5. RENTAK KUDA MANGGANI, Zelfeni Wimra, dkk
Rentak Kuda Manggani adalah buku antologi cerpen dari lomba menusli cerpen Bangun Cinta – Aku mengikuti lomba ini tapi tidak masuk nominasi :-D Kumcer ini memiliki benang merah yaitu cinta. Cinta dalam berbagai bentuk dan waktu. Cinta dalam berbagai tempat dan usia. Cinta yang abadi, yang terbangun sejak usia muda hingga renta.
Seperti Love, Halley and War yang
ditulis Ade Ferdiansyah (hal 53), cinta yang
berawal di tahun 1910 saat komet Halley menampakkan diri, saat perang dunia
sedang berkecamuk. Lalu sepasang kekasih itu harus terpisah karena keadaan,
namun terikat janji untuk mendatangi tempat yang sama saat komet Halley kembali
menampakkan diri 76 tahun kemudian. Namun saat komet Halley kembali terlihat
pada tahun 1986, sang pria yang merupakan bekas prajurit hanya sendiri, karena
sang kekasih telah mewakilkan cucunya untuk janji yang telah dibuat.
Rentak Kuda Manggani (hal 35), cerpen
yang ditulis Zelfeni Wimra ini berlatar belang budaya Sumatera, demi sebuah
kehidupan seseorang harus merantau meninggalkan istrinya. Namun hal itu
dipandang lain oleh keluarga sang istri. Hingga suatu saat sang pria harus
kembali saat senja telah mendatangi usianya.
Selain itu
masih banyak lagi cerpen-cerpen berkualitas yang berdasar pada kisah cinta yang
tidak murahan. Kumpulan cerpen ini sebagian besar
menghadirkan ending yang menyentak. Ending yang “tak selesai” yang membuat
geregetan pembacanya, karena diberi tugas untuk menyelesaikan sendiri
kisah-kisah tersebut.
6. SUPERSTAR UDIN, Mahfuzh Amin
6. SUPERSTAR UDIN, Mahfuzh Amin
Superstar Udin adalah sebuah kisah remaja yang memiliki setting sekolah. Yang bercerita dari awal MOS hingga lulus sekolah diselingi intrik-intrik remaja, semacam cinta, persahabatan dan UN. Jika mengamati, nama-nama tokoh di novel ini unik yang berisi singkatan dari nama panjang, seperti Udin singkatan dari Umar Dimansyah Irwaningrum Namayoga atau Maryamtul Sa’idah Ananda yang disingkat marsanda.
Novel ini teenlit yang “nggak masuk
akal” dan terkesan berlebihan dalam menjelaskan “kelebihan” tokoh utama. Tokoh
utama digambarkan anti mainstream yang biasanya keren, putih, tinggi, dan
cakep. Tokoh Udin memiliki gigi mancung. Namun selalu digambarkan bahwa giginya
mampu menyilaukan seluruh sekolah yang mengakibatkan seluruh siswa harus
memakai kacamata hitam.
Namun keanehan itu sedikit tertutupi
dengan ringannya membaca novel kocak ini. Dari awal pembaca disuguhi
cerita-cerita kocak Udin, mulai saat perkenalan MOS hingga saat menjadi
pengurus OSIS sampai lulus. Diselingi dengan konflik cinta segitiga antara
Marsanda, Masayu dan Udin.
Novel yang ditulis Mahfuzh Amin ini
merupakan novel hiburan yang nyaman dibaca dan ringan tanpa memikirkan
maknanya. Lupakan kejanggalan kisahnya dan tertawalah mengikuti alur ceritanya.
7. RICH MOM, Yuni Oktavia
7. RICH MOM, Yuni Oktavia
Rich Mom yang ditulis Yuni Oktavia adalah buku panduan memulai bisnis bagi ibu rumah tangga. Bahwa tanpa meninggalkan rumah, ibu atau istri dapat menambah penghasilan dengan modal yang kecil namun laba maksimal.
Buku ini menjawab segala pertanyaan
tentang bisnis apa yang bisa dijalankan oleh ibu rumah tangga. Selain
memaparkan tips berbisnis, juga dipaparkan segala jenis bisnis yang bisa
dijalankan dari rumah. Sepertti menjadi Mompreneur, bisnis makanan dan minuman,
bisnis camilan, bisnis jasa dan bisnis ritel dijelaskan secara rinci mulai
prospek usaha, cara menjalankan, jenis-jenis bisnisnya hingga permodalan dan
rincian anggaran dan laba yang didapat.
Buku ini bisa menginspirasi bagi ibu
rumah tangga untuk memulai usaha dengan mudah.
8. SANG PENGUJI HATI, Yuyun Permanasari Utami
8. SANG PENGUJI HATI, Yuyun Permanasari Utami
Yuyun Permanasari Utami menulis novel islami dengan setting sebuah kampus di Malang. Novel ini merupakan sebuah perjalanan seorang gadis yang akhirnya berjilbab. Alur dari cerita ini cukup bisa diikuti dan disertai konflik yang menguras hati.
Terbungkus dengan nuansa-nuansa
islami seperti masjid dan sejenisnya termasuk semacam majelis taklim Ta-Qiya,
novel ini seakan membuka mata bagaimana islam memandang sebuah hubungan cinta.
Aku sendiri kurang setuju dengan
pendapat bahwa berjilbab itu hati dulu baru menutup aurot dalam novel ini.
Seperti penampilan tidak menjamin seseorang terlihat baik di hadapan Allah (hal
99) dan menutup aurot, hanyalah penyempurna agama bagi seorang muslim (hal
100), dalam hal ini adalah muslimah. Padahal jelas diterangkan bahwa menutup
aurot itu wajib dan telah disahkan dalam Qur’an dan Hadits, tidak mengatakan
hati dulu baru luarnya. Jilbab bukan hanya sebagai penyempurna.
Selain itu cerita ini terlihat klise
dengan pertemuan Kinsya dan Gilbran dimulai dengan tabrakan di perpustakaan
yang menjadi pandangan pertama mereka. Juga agak ganjil saat Kinsya tidak mau
menggunakan HP tapi setia dengan teknologi lain yaitu iPod untuk mendengarkan
ayat Qur’an. Selain itu agak berlebihan kiranya ketika Kinsya jatuh cinta
dengan suara adzan. Tapi itu mungkin bisa saja terjadi tapi nampak seperti
kebetulan. Sedang kebetulan dalam cerita adalah sesuatu yang banyak dihindari
oleh banyak penulis.
Di samping
itu, masih banyak terdapat kesalahan editing dan banyaknya ucapan salam di tiap
lembar. Terlepas dari itu semua, Sang Penguji
Hati seharusnya mampu menginspirasi agar bisa lebih baik lagi dalam menjalani
hidup.
No comments:
Post a Comment