TAKDIR DI
PULAU KOMODO
Judul Buku : Komodo
Inside
Penulis : Yuditeha
Penerbit : Grasindo
Tahun Terbit : 2014
Jumlah Halaman : I-VI + 106 Halaman
Cover : Soft Cover
ISBN : 978-602-251-559-3
Bagaimana kalau
kita dihadapkan pada suatu daerah yang belum pernah kita kunjungi atau daerah
yang asing? Atau wilayah yang kondisinya sama sekali berbeda dengan apa yang kita
perkirakan sebelumnya? Mungkin jawabannya kita akan segera pergi dari daerah
itu. Tapi jika pergi ternyata tidak menyelesaikan masalah maka jawab lain
adalah kita akhirnya memilih untuk tetap
berada di sana. Namun bertahan di sanapun ada dua dampak yang mungkin terjadi.
Kita bisa saja terancam akan keganasan yang ada disana dan kita habis ditelan
jaman. Namun jika berhasil, kita akan menjadi
legenda dan semua orang membicarakannya.
Novel Komodo Inside
ini salah satu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu. Merupakan novel dengan
kearifan lokal Pulau Komodo. Berdasar setting tempat dan budaya di Pulau Komodo
itulah, novel ini ditulis.
Berawal
dari janji bertemunya Hapsa seorang pemuda yang dimintai tolong temannya, Tunas
dan kawan-kawan Tunas, sebuah kelompok yang berisi mahasiswa dan mahasiswi dari
UGM, Yogya. Hapsa bertugas untuk menjadi “guide” bagi kelompok mahasiswa
tersebut dalam misi meneliti tentang komodo. Kabarnya, penurunan habitat komodo
belum pernah diteliti secara serius, hingga kepunahan komodo yang mengancam
belum diketahui secara pasti peyebabnya. Penelitian tersebut untuk survei
mencari data tugas akhir kuliah mereka.
Penerbangan
mereka sampai di Bandara Ngurah Rai, Bali. Di sana mereka mendapat kabar bahwa
Pulau Komodo ditutup total, tak boleh ada yang datang, apapun alasannya. Hal
itu malah membuat para mahasiswa itu tertantang untuk mengetahui alasannya.
Dengan
dibantu Aida, seorang teman Hapsa yang asli dari daerah Pulau Komodo, kelompok
itu berhasil masuk ke Pulau Komodo dengan sebuah rekayasa. Di sana akhirnya berkenalan
dengan Labirin Leka yang betugas menjadi ranger
atau semacam polisi hutan.
Pertemuan
meraka juga berlanjut ke pertemuan dengan kelompok peneliti Kell Fraser yang
membuka banyak kisah, salah satunya penemuan serendipity di tengah musim kemarau basah yang bisa mengancam
habitat komodo.
Bahkan
pertemuan-pertemuan yang terjadi dengan banyak orang seakan menuntun mereka
pada perjumpaan dengan takdir. Masing-masing kelompok mahasiswa dan kelompok
peneliti mendapatkan semacam nasib setelah pergulatan dengan masalah-masalah
yang timbul, bahkan kadang mengancam nyawa mereka selama di Pulau Komodo.
Sampai
pada takdir Hapsa yang mengalami perjumpaan misterius dengan seorang gadis yang
bernama Eleanor, perempuan yang mengingatkannya pada kisah tentang legenda
Pulau Komodo.
Penulis novel
Komodo Inside ini, Yuditeha yang bertempat tinggal di Karanganyar, Jawa Tengah
mampu menuliskan secara gamblang tentang keadaan Pulau Komodo, sehingga kita
sebagai pembaca seakan terbawa ke sana dan merasakan keadaan dan budaya di
sana. Dengan dialog yang mampu mengalir sehingga alur yang ada tak ada yang tak
berguna, semua saling berkaitan. Apalagi bahasa yang digunakan mudah dicerna
sehingga kejenuhan saat membaca itu tak pernah ada.
Komodo
Inside mampu membuat pembaca selalu terbawa tentang kisahnya meski novel telah
selesai dibaca. Penulis mampu mengobrak-abrik pikiran dengan memunculkan
misteri untuk menemukan jawabannya.
Ini
novel yang keluar dari tren teenlit
yang ada belakangan ini, namun ini bisa memberi inspirasi bahwa kita yang belum
begitu mengenal komodo pun bisa merasakan bahwa Indonesia itu istimewa.